Pagi, Siang, Malam di Tempat Berbeda #1 (Puncak So'on Ringgit)

Posting ini merupakan lanjutan dari posting sebelumnya, Selimut Awan Puncak Ringgit. Saya akan melajutkan cerita  pendakian ke Puncak So'on Ringgit.

Judulnya emang agak sedikit menyimpang sih, biar lebih mendramatisir aja,.. 

Iya, hari ini, saya berada di 3 tempat yang berbeda. Pagi, menikmati Sunrise di Puncak So'on. Sore, menikmati sunset di Pasir Putih. Tidak begitu jauh sih, tapi kan, tempatnya beda. hehehee,... Malam, menikmati dingin yang menusuk tulang di Dataran Tinggi Pegunungan Ijen, tepatnya di desa Jampit. Okey, kita langsung aja pada pendakian ringgit yang dimulai kurang lebih setengah 2 pagi. Cekidot,..

Masih ingetkan Gn. Agung tempat kami istirahat sebelum ke puncak ringgit.  Gunung sakral yang dipenuhi peziarah dari situbondo ataupun dari luar situbondo. 

Hasrat mendaki sudah mulai terasa ilang. Bahkan sudah ada yang tertidur dengan sangat pulas. Saya sendiri enggan untuk melanjutkan pendakian, dan memang berniat menemani sampai gunung agung saja. Tapi, karena rayuan dan rajukan kawan-kawan yang lain, terutama Arik akhirnya saya menyerah dan ikut bersama yang lain mendaki ringgit.  Hanya tertinggal Tonte saja yang tetap di gunung agung. Kami semua bersepuluh, sembilan lanjut ke So'on, satu orang nunggu di gunung agung.

Hanya dengan bermodal sandal jepit, senter hp jadul, dan SB (Sarung Bag) saya ikut mendaki. Pliss, jangan ditiru...! ini bener-bener persiapan yang sangat sangat tidak baik. Insiden-insiden kecil, konyol, penuh tawa, mewarnai pendakian menuju Puncak So'on. Sandal jepit saya putus, sehingga jalan nyeker tanpa alas kaki sampai saya menemukan penggantinya. Sandal pengganti ini saya temukan di treking, diletakkan begitu saja karena salah satu sandalnya juga putus. Celana Watu sobek sampai pangkal paha, asal muasalnya bagaimana saya gak tahu pasti, yang jelas saya mendengar suara ketawa bahagia di hutan yang gelap ketika insiden celana sobek Watu. Agar isi dalam celana Watu tidak vulgar terekspose, Watu memakai sarung untuk menutupi celananya yang sobek, . hahhaaaa.....

Kiri atas: Lemah, Gridu,Watu. Kiri Bawah: Arie, Jukok, Beringin
Kami sedikit kurang berjodoh dengan sunrise Pucak So'on ringgit, ketika kami sampai di puncak, kira-kira jam 5.20 awan tebal menyelimuti puncak so'on, sehingga kami tidak bisa menikmati sunrise, pemandangan bentang pantai utara Situbondo dan hamparan belantara gunung ringgit tidak begitu terlihat. Saya sendiri memilih istirahat di sebuah cerukan, begitu juga yang lainnya. Hanya beberapa dari kami yang menikmati pagi di puncak, bercengkerama, ngopi di ketinggian 1250 mdpl diselimuti awan tebal.

Sunrise yang tertutupi awan tebal
Jarum jam menunjukkan angka 8. Terik mentari mulai terasa menyengat, memaksa kami untuk turun. Perjalan turun relatif lebih cepat, dan juga tidak kalah menyiksanya dengan naik. Kaki harus selalu siaga dan sigap untuk menopang berat badan. Tidak banyak cerita dalam perjalan turun dari puncak so'on. Kami semua hanya fokus pada trek terjal yang harus kami lewati.

Sampai di Gunung Agung, para peziarah semakin ramai. Semalam hanya beberapa rombangan peziara yang nginep di gunung agung. Pagi ini para paziara bertambah, membuat gunung agung ramai. Pada perjalanan turun dari gunung agung, kami masih sempet berpapasan dengan beberapa rombongan para peziarah. Peziarah makam Tjondro Kusumo berasal dari berbagai daerah, tidak hanya daerah Tapal Kuda saja.

Peziarah makam Tjondro Kusumo juga melewati jalur yang sama dengan yang kami lalui. Jalur yang penuh dengan batu. Pada trek seperti ini akan membuat kaki cepet pegel, karena sulit untuk menapak dengan sempurna. Saking keselnya sama nih jalur, saya abadikan lewat foto dengan berbagai model,..

Medan Batu Gunung Agung
Wajah Lemes tak bersemangat
Tempat Favorit Istirahat
Watu
Akhirnya kami menutup pemdakian Ringgit dengan Ucapan Alhamdulillah,.. dilanjut menikmati isotonik alami dari air kelapa muda di penggiran pantai dibawah kaki gunung ringit. Suuugerrrr,... Wajah ceria tersirat kembali,..

Menikmati Isotonik Alami dari Kelapa Muda
Sampai jumpa diposting selanjutnya,...
Wassalamm,...

Add caption



Posting Komentar

0 Komentar